Minggu, 06 November 2011

PROGRAM KEMITRAAN SANGGAR ANAKKU SAYANG

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Berdasarkan hasil rapat pimpinan pusat Sanggar Anakku Sayang telah disepakati bahwa sanggar Anakku Sayang kini telah membuka program kemitraan dengan sistem yang baru dengan ketentuan sbb:
1. Bagi yang ingin membuka unit biaya kemitraannya Rp. 10.000.000,- dengan area operasionalnya satu  kelurahan (dalam satu kelurahan hanya ada satu unit), jika sudah ada unit dalam satu kelurahan dengan program lama, maka unit tersebut menjadi sub unit yang baru.
2. Bagi yang ingin membuka cabang, biaya kemitraannya Rp. 25.000.000,- dengan area operasionalnya  tingkat kota, membawahi unit-unit yang ada di kota tsb dan mendapatkan royalti 5% setiap bulan dari  unit-unit binaannya.
3. Cabang dipersilakan membuka unit didaerah operasionalnya dan akan mendapatkan 20% dari biaya    kemitraan unit (20% dari 10.000.000).
4. kami akan membuka master kota (perwakilan kami di tingkat provinsi) setelah unit dan cabang di setiap   provinsi mencapai 30% (30% dari jumlah kelurahan dalam suatu kota).
5.Aturan-aturan secara teknis akan kami tuangkan dalam draft perjanjian kerjasama.Demikian pemberitahuan singkat ini kami sampaikan dan bagi yang berminat silakan hubungi kami di  081311392287.

 Wasaalam,
Sanggar Anakku Sayang



Ahmad Zarkasyi, S.Ag
Management Pusat









Senin, 23 Mei 2011

Pembelajar seperti apakah kita?

Setiap kita memiliki gaya belajar yang berbeda, karena itu jika kita mengetahui pembelajar seperti apakah kita ini, maka kita akan mudah dalam belajar. Sekarang bayangkan jika kita baru saja membeli tenda yang terdiri dari dua puluh bagian yang berbeda, tetapi dilengkapi dengan buku panduan setebal 20 halaman ditambah lagi dengan gambar untuk membantu kita merakit. Apa langkah kita selanjutnya? Apakah setelah kita baca buku panduan tsb, kita merasa samar dan gak jelas, sampai akhirnya kita harus melihat gambar untuk menyatukan rangkaian tenda itu. Atau apakah sebaliknya yang terjadi: Kita bingung melihat kepingan rangkaian, tapi ketika membaca buku manualnya, semua langsung tampak jelas. Jika kita perlu secara jelas menyusun bagian-bagiannya, berarti kita adalah pembelajar kinestetik, artinya kita belajar dengan menyentuh, merasakan, dan bergerak. Apabila kita membaca buku panduan atau melihat gambarnya saja sudah faham, kemungkinan gaya belajar kita adalah visual. Jika kita tidak bisa memahami lewat gambar, tetapi harus menghubungi perusahaan atau orang lain untuk mengatakan cara merangkainya dan kita lebih mudah memahaminya dari penjelasan tsb, maka jelas bahwa kita memiliki gaya belajar auditori.

Untuk mengetahui lebih lanjut, silakan ikuti posting selanjutnya....

Rabu, 11 Mei 2011

BUKTI ALLAH ITU ADA (WUJUD)

Bagaimana kita (orang tua) memberikan pemahaman kepada anak tentang keberadaan Allah swt. Kegiatan berikut ini mudah-mudahan dapat membantu kita, sekaligus merangsang kecerdasan anak.
Aktifitas  : Simulasi, analisis, dan diskusi.
Tujuan    : 1. Anak mengetahui bahwa Allah itu ada
                 2. Anak menemukan bukti bahwa Allah memang wujud/ada 
                      sehingga iman yang dimiliki anak semakin  kuat.
Media     : Air, gula pasir, gelas dan sendok.

Kegiatan:
1. Ambil segelas air dan satu sendok gula pasir.
2. Masukan gula ke dalam air, lalu aduk hingga gula pasir tersebut larut.
3. Ajak anak untuk melihat proses yang terjadi pada air dan gula tersebut
4. Berikan pertanyaan kepada anak dari simulasi atau kegiatan yang telah dilakukan, seperti:
      a. Apakah gula asir masih tetap ada dalam air yang terdapat di dalam gelas tersebut?
      b. Bagaimana dia bisa yakin bahwa gula tersebut masih ada, adahal secara fisik sudah tidak terlihat lagi?
5. Arahkan agar anak bisa menjawab bahwa bukti gula pasir masih ada di dalam gelas dengan merasakan  
    manisnya air itu.
6. Jika anak sudah memberikan jawabannya, orang tua menjelaskan dengan menganalogikan simulasi 
    tersebut dengan wujud atau keberadaan Allah swt.
Contoh :
Allah itu memang ghaib atau tidak bisa dilihat wujudnya, namun kita bisa melihat dan merasakan keberadaan-Nya melalui segala ciptaan-Nya. Coba rasakan gula yang telah larut dalam air.

7. Setelah anak faham dengan penjelasan tersebut, ajak anak untuk memikirkan dan menyebutkan suatu 
    benda yang tidak bisa dilihat, tetapi bisa dirasakan, misalnya angin, udara, akal, arus listrik, gaya gravitasi,
    dll.
Multiple Intelligence :
Dengan metode tersebut, minimal ada lima kecerdasan anak yang dapat dikembangkan.
  • Kecerdasan logis dan spasial berkembang ketika anak melakukan pengamatan terhadap gula yang dilarutkan dalam air dan ketika mencari contoh benda yang tidak terlihat, tetapi daat dirasakan.
  • Kecerdasan verbal, logis, spasial, onterpersonal, dan intrapersonal berkembang ketika berdiskusi.
Demikian sedikit tip bagaimana memberikan pemahaman kepada anak tentang keberadaan Allah swt. Semoga bermanfaat.


                                                                  dinukil dari buku:  
                                                                   Multiple Intelligence for Islamic Teaching


Senin, 09 Mei 2011

Profile Sanggar ANAKKU SAYANG

Sanggar Anakku Sayang merupakan sebuah lembaga pendidikan non formal yang secara khusus mendidik anak-anak usia dini belajar membaca, menulis dan berhitung (Calistung). Kegiatan pembelajaran dilakukan secara private tanpa memaksakan peserta didik, tetapi memanfaatkan 5 sampai 10 menit dari konsentrasi anak. Sanggar anakku sayang memiliki metode sendiri yang ditemukan oleh Jazuli Ahmad yang telah melakukan obervasi terhadap kesulitan anak belajar membaca, menulis dan berhitung selama 8 tahun. Metode baca tulis yang kami terapkan adalah metode "SUKU KATA" atau metode "ABACAGA". Sedangkan untuk pembelajaran berhitung kami memiliki metode "JARIKU", yang kesemuanya telah kami hak patenkan. Saat ini kami sedang merancang metode baru untuk pembelajaran baca tulis Al-Qur'an. Alahmdhulillah dari beberapa cabang yang telah kami buka, antusias orang tua begitu besar dan mayoritas orang tua yang telah menitipkan anak-anaknya belajar di sanggar Anakku Sayang merasa sangat puas, dari beberapa orang tua yang anaknya belum sekolah karena masih usia 4 tahun merasa sangat gembira, karena anak-anak mereka telah mampu membaca dan menulis setaraf dengan anak-anak yang telah duduk di kelas II SD. berikut ini adalah testimoni dari orang tua Erninda Putri yang sekarang sudah masuk SD: "Alhamdhulillah dengan adanya Sanggar Anakku Sayang, anak saya yang baru berusia 4 tahun sudah bisa membaca dan menulis. Saya ucapkan terimakasih kepada semua pengelola Sanggar Anakku Sayang dan mudah-mudahan ilmu yang diberikan kepada anak kami bisa bermanfaat, amin".
Orang tua Fahmi Fachrudin :
"Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah swt atas nikmat dan karuniaNya. Anak saya Fahmi sejak saya masukkan ke Sanggar Anakku Sayang, alhamdhulillah dalam waktu 6 bulan telah mampu membaca dan menulis dengan lancar dan benar, bahkan pada bulan ke-8 (Februari 2010) anak saya sudah mampu menghitung penjumlahan dan pengurangan dengan cepat dan tepat". Sanggar Anakku Sayang pada saat ini tengah membuat sistem baru untuk ditawarkan kepada masyarakat yang peduli terhadap pendidikan untuk bekerjasama mengembangkan Sanggar Anakku Sayang, mudah-mudahan dalam waktu dekat dapat terlaksana. Demikian info awal tentang Sanggar Anakku Sayang.


Ahmad Zarkasyi
Management Pusat
Suasana belajar